Sabtu, 05 Januari 2013

PEMASARAN SOSIAL

Perbedaan Marketing Sosial dan Komersil
Oleh : IIN MAYASARI (F2 DA 10 100)

Pemasaran sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran komersial, pemasaran sosial menggunakan teknik analisis yang sama (riset pasar, pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan, periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara pemasaran komersial dengan pemasaran sosial. 
Berikut perbedaan antara pemasaran sosial dan pemasaran komersial yaitu sebagai berikut :

  • Keuntungan dalam konsep social marketing ditujukan pada individu, kelompok dan masyarakat sebagai satu kesatuan sedangkan pemasaran komersial keuntungan diutamakan diraih oleh korporasi atau pemegang kuasa (stake holder)
  • Produk yang dijual pada marketing sosial berupaya menjual perubahan perilaku sedangkan marketing komersial produk utamanya menjual barang dan jasa
  • Pada marketing komersial kompetitornya ialah organisasi lain yang menawarkan barang dan jasa yang sama sedang marketing sosial lebih kepada perilaku sebelumnya (yang ingin diubah) ataupun perilaku lain yang lebih disukai. Kemudian adanya perasaan "senang" dan keuntungan melakukan "perilaku" sebelumnya.
  • Perbedaan mendasar antara “pemasaran komersil” dan “pemasaran sosial”, menurut Andreason, adalah pada prinsip “4 P” yang dikenal sebagai marketing mix. Di dunia bisnis “4P”, adalah promotion (promosi), price (harga), product (produk) dan place (tempat). Dalam pemasaran sosial ada dua hal lain yang membuat berbeda, yaitu adanya partnership (kemitraan) dan policy (kebijakan).

Selain itu, perbedaan antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial menurut Depkes (1997) antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Penggunaan produk sosial biasanya lebih rumit daripada produk komersial, misalnya penggunaan oralit tidak semudah minum coca-cola
  2. Produk sosial sering kali kontroversial   
  3. Keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan  
  4. Saluran distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena biasanya  menyangkut banyak pihak.  
  5. Konsumen pada umumnya tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan berpendidikan rendah 
Pemasaran sosial dalam program-program kesehatan internasional berperan dalam penjualan komoditi dan gagasan atau prilaku. Pada kenyataannya pemasaran sosial hampir selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan. Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk atau pelayanan baru, dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang efektif.
Produk-produk yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet Fe dan oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan ternyata sangat rumit. Karena harus meningkatkan motivasi konsumen, merangsang kegiatan perusahaan, agen dan pengecer, meningkatkan potensi kemandirian program dimasa yang akan datang, dan kesemuanya merupakan ukuran keberhasilan program. Teknik- teknik pemasaran menjadi penting untuk “menjual” perilaku baru. Para konsumen harus melakukan pertukaran yang rumit antara perilaku baru serta memerlukan waktu dan daya untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat dibuktikan dalam jangka waktu yang panjang dan mungkin membuahkan akibat yang tidak menyenangkan dalam waktu pendek.

Tidak ada komentar: