Saat duduk di bangku kelas 3 SMA saya sudah mulai
mempunyai sebongkah hayalan untuk memilih jurusan apa yang akan saya jalani
jika tamat sekolah dan memulai kuliah kelak. Dan hayalan saya pun itu tidak
sekedar hayalan semata tapi didukung oleh arahan bapak saya dan cerita
pengalaman kakak saya yang telah lebih dulu merasakan apa yang dinamakan
kuliah. Tentunya semua itu menjadi bahan pertimbangan untuk membuat suatu
keputusan yang tepat.
Seiring waktu berlalu, saya pun tamat sekolah dan
mempersiapkan apa saja persyaratan untuk mengenyam pendidikan perkuliahan di
Universitas Haluoleo. Terutama hal yang terpenting saya menguatkan niat dan
tekad untuk kuliah. Dan Kesmas lah menjadi pilihan yang tepat dan terbaik menurut
saya. Saat itu informasi sederhana yang saya bisa petik dari cerita kakak, kesmas
itu ilmu yang mempelajari bagaimana membantu orang/masyarakat agar tetap sehat
dan orang/masyarakat yang sakit setelah diobati tidak kembali sakit. Itulah
dasar tekad saya untuk tetap memilih kesmas sebab menurut saya kuliah kesehatan
itu bagian dari ibadah sebab seorang kesmas itu membantu untuk orang/masyarakat
tidak terkena penyakit atau dalam artian seorang kesmas itu membawa kebaikan
dan perubahan pada orang bahkan masyarakat.
Pada SNMPTN I (pertama) saya pun dengan percaya diri
mengisi kolom jurusan pada formulir pendaftaran dengan kesmas dan farmasi
menjadi pilihan kedua. Alhasil nasib saya saat itu tidak sejalan dengan yang
diinginkan. Saya tidak lulus ujian SNMPTN tersebut untuk terdaftar sebagai
mahasiswa kesmas ataupun sebagai mahasiswa farmasi. Rasa kecewa pun jelas ada
dalam benak saya dan sempat terfikir untuk menyerah dan tidak ingin melanjutkan
kuliah sebab teman-teman saya yang dengan bangganya lulus dengan pilhan dan
perjuangan mereka sendiri. Saat mengetahui hal tersebut saya pun pulang kerumah
untuk mengabari kedua orang tua saya dan mencoba menenangkan pikiran serta
mencoba mencari solusi terbaik.
Kemudian SNMPTN II (kedua) juga pun dibuka di Universitas
Haluoleo dan kali itu saya tidak lagi memilih jurusan kesmas sebab jurusan
tersebut tidak lagi menerima mahasiswa baru jadi saya menjatuhkan pilihan saya
pada jurusan lain dengan asas “yang
penting sarjana”. Seiring berjalannya waktu menunggu pengumuman SNMPTN II
keluar, dibarengi kembali dengan tekad yang kuat untuk kuliah saya pun mengurus
pendaftaran disalah satu satu kampus swasta di Makassar yang diperantarai oleh
kakak saya yang kebetulan seorang mahasiswa FKM UMI Makassar. Segala sesuatunya
telah telah diurus dan tinggal menunggu ujian tes.
Dalam
kurun waktu tersebut saya sempat terlibat percakapan dengan orang tua dirumah.
·
Mama : “In, sudah
mantap mi itu pilihanmu kuliah di Makassar nak ?? Tanya mama.”
o Saya
: ‘’Iye Ma,,saya juga mau rasakan seperti kakak bagaimna itu rasanya hidup
mandiri jauh dari orang tua lagi pula ada juga kakak yang bisa jaga saya
disana”.
· Mama : “Iya nak, bagus
juga itu pemikiranmu tapi coba juga kamu pikirkan kalau kalian 3 bersaudara
jauh dari mama & bapak, bagaimana susahnya hati ta disini nak”. (bicara
dengan muka berharap)
o Saya
: “Saya pun kembali merenungkan dan menimbang-nimbang apa yang akan menjadi pilihan
saya (mengingat saya bungsu dari 2 saudara laki-laki saya, jika saya jauh siapa
yang akan mengurus mereka jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan).
Hati
saya pun semakin kacau untuk mengambil keputusan.
Dan akhirnya Tuhan pun memberikan jawaban yang tepat
dan membuka jalan untuk saya tetap menjadi seorang mahasiswa kesmas dan tidak
meninggalkan orang tua. Ketika itu ada salah seorang kerabat mama memberikan
informasi bahwa jurusan kesmas menerima mahasiswa baru akan tetapi hanya untuk
kelas non reguler. Mendengar hal tersebut mama saya pun dengan sigapnya
mengurus semua persyaratan dan saat itu saya membayangkan betapa sedihnya
mereka jika saya tinggal jauh. Perjuangan dan pengorbanan mereka pun tak sia-sia
dan Alhamdulillah saya LULUS !!
Hingga sekarang kesmas telah memberikan banyak ilmu dan
pengalaman berharga yang tidak memungkinkan untuk saya ceritakan semuanya dalam
tulisan ini. Kesmas telah membawa perubahan besar dalam hidup saya menjadi
lebih baik khususnya dalam hal kesehatan dan mengajari saya untuk selalu
menghargai segala sesuatunya. Dan saya berharap, kelak kesmaslah yang
mengantarkan saya menjadi seorang petugas kesehatan yang berkompeten dan ilmu
yang telah saya pelajari berguna bagi orang dan atau masyarakat. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar